Mahasiswa Brawijaya ciptakan “Error” Alat Pelacak TKI Teraniaya
DuniaMahasiswaSukses - Tingkat tindak kekerasan yang masih relatif tinggi dialami oleh para Tenaga Kerja Indonesia diluar negeri nampaknya membuat sejumlah mahasiswa Brawijaya amat prihatin. Berawal dari keprihatinan itulah, 5 orang mahasiswa Universitas Brawijaya yang terdiri dari Hanifah, Deviana Hadriati, dan Ema Lutviana (Mahasiswi Fakultas Tenik Pertanian dan Fakultas Teknik UB Malang) bersama Ahmad F. Irfan Maulana dan Septian Sanjaya menciptakan sebuah alat pelacak dan pelapor bagi Tenaga Kerja Indonesia yang teraniaya ketika bekerja diluar negeri.
Alat yang diciptakan melalui Program Kreativitas MahasiswaDikti Bidang Karsa Cipta (PKM-KC) tersebut diberi nama Emergency Reporter on Underwaer disingkat ERROR.
“Error merupakan alat pelapor yang posisinya terpasang pada underwaer (pakaian dalam) sehingga bersifat tersamarkan,” ungkap Hanifah. “Error merupakan sebuah alat yang dilengkapi dengan GPS serta Real Time Clock (RTC) yang terhubung ke server untuk melaporkan posisi korban secara real time,” lanjut Hanifah.
Adanya kemungkinan alat komunikasi yang dirampas oleh majikan menjadikan pembekalan telephone genggam (handphone) belum dapat bermanfaat secara optimal sebagai alat meminta tolong bagi para TKI saat mereka teraniaya. Sedangkan Error yang notabene posisinya tersamarkan karena diletakkan didalam pakaian dalam pengguna menjadikannya lebih optimal dalam melapor dan meminta tolong saat penggunanya dalam bahaya. Sejatinya alat ini dapat menggantikan fungsi telepon genggam (Handphone) dengan lebih efisien.
Dengan hanya cukup memencet tobol pada alat yang telah ditanam di underwaer ketika terdesak lat ini akan secara otomatis alat ini akan menginformasikan server sehingga pertolongan dapat dapat segera diberikan.
Saat ini error telah di uji cobakan disejumlah daerah seperti Malang, Batu serta Pasuruan dan ternyata bekerja dengan sangat baik dan optimal. “Error dapat melaporkan koordinat posisi pengguna secara tepat dan akurat bahkan tidak terbatas dengan dimensi ruang dan jarak,” ujar Hanifah. Selama posisi pengguna masih tercakup satelit GPS maka lokasi pengguna error dapat terlacak oleh server sekalipun berada di jarak yang sangat jauh bahkan jika berada diluar negeri sekalipun.
tki emang memprihatinkan :(
ReplyDelete