Welin Kusuma, Pemuda Yang Meraih 23 Gelar Akademis Hanya Dalam Waktu 14 Tahun
Luar biasa! Mungkin itulah kata yang paling cocok untuk menggambarkan seorang Welin Kusuma. Bagaimana tidak pemuda kelahiran 8 Maret 1981 ini berhasil meraih 23 gelar akademis hanya dalam waktu 14 tahun. 23 gelar akademis tersebut terdiri dari 9 gelar sarjana, 3 gelar magister dan 11 gelar profesional lainnya.
Bahkan saking banyaknya gelar yang telah berhasil ia raih nampaknya kita butuh contekan untuk dapat menulis dan menyebut gelar pemuda kelahiran Makasar ini. Iniah namanya : Welin Kusuma, ST, SE, SSos, SH, Skom, SS, SAP, SStat, SAkt, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD,CEF, Aff.WM, BKP, QWP, ICPM, CPHR, AEPP, CBA. Luar biasa bukan? Siapa saja yang melihat dan mendengar nama pemuda 33 tahun ini pasti akan terkagum-kagum bahkan mungkin takjup mendengar nama tersebut.Belum cukup sampai disitu, ia jugs menguasai 4 bahasa asing yaitu Inggris, Prancis, Mandarin dan Jepang.
Pencapaian Welin yang berhasil meraih 23 gelar akademis dalam 14 tahun ini juga meninggalkan berbagai kisah inspiratif dan mengharukan. Untuk dapat meraih seluruh gelar tersebut dalam waktu 14 tahun Welin harus mengambil beberapa jurusan kuliah diberbagai universitas dalam 1 waktu, bahkan yang lebih mengejutkan ia bahkan pernah mengambil 111 SKS (5 jurusan S1) dalam 1 semester. Tak ayal karena jadwal kuliah yang sangat padat itu, Welin harus kuliah setiap hari.
“Tentu sangat sibuk, terutama antara tahun 2002-2005, per semester saya punya tanggung jawab menyelesaikan 100 SKS. Pagi kuliah di 2 jurusan, sore-malam di satu jurusan dan 1 jurusan di hari Sabtu dan Minggu, dan 1 lagi kuliah di Universitas Terbuka.” ungkap Welin. Karena kesibukan itu pula Welin terkadang sampai lupa makan sehingga tubuhnya menjadi kurus. Untungnya iu Welin selalu mengingatkan anaknya tesebut untuk selalu menjaga kesehatan.
Dibalik sibuknya Welin karena jadwal kuliah yang sangat padat ternyata ia tetap tidak ingin menyusahkan ke dua orang tuanya dalam membiayai kuliah yang ia tempu. Oleh karena itu ia menyempatkan diri untuk tetap bekerja sebagai pekerja paruh waktu di tempat ia tinggal. Walaupun begitu ibunya sesekali tetap mengirimkan uang kepada Welin karena ia khawatir putranya tersebut kekurangan uang. Tapi untunglah setelah menempuh perkuliahan di sejumlah universitas Welin berhasil mendapatkan sejumlah beasiswa yang dapat meringankan beban kuliahnya.
Sejumlah hambatan pun kerap dialami Welin dalam menempuh perkuliahan yang ia ambil tersebut. Terhitung ia sempat mengalami sejumlah hambatan selama masa kuliah mulai dari jadwal kuliah yang bentrok sampai bahkan ia pernah hampir di DROP-OUT karena melewati batas waktu normal pendidikan. “yang paling merepotkan kalau jadwal waktu kuliah bentrok. Saya tak akan lupa, yaitu waktu ujian PPKN di Universitas Kristen Petra pukul 17.30-19.00, saya mesti ujian hukum Hukum Agraria di Unair pada pukul 18.15-19.15. Terpaksa ngebut mengerjakannya. Masing-masing 30 menit saja, syukurlah, lulus dengan nilai memuaskan-A dan AB.” Ungkap Welin dengan riang.
Sementara itu sewaktu menempuh pendidikan di Teknik Informatika Welin sempat menerima surat peringatan akan di berhentikan (DO) karena melewati batas waktu normal pendidikan, yakni mencapai 9,5 tahun. “Tapi pasti ada jalan dan ternyata rampung juga, dengan nilai bagus pula”. Papar Welin.
Lalu dengan begitu besarnya tuntutan di berbagai jurusan kuliah yang Welin ambil, bagaimana cara Welin memotivasi dirinya? “Saya targetkan diri saya untuk lulus disemua mata kuliah diberbagai disiplin ilmu itu. Harus selesai , apapun yang terjadi. Tiap semester pokoknya harus ada perkuliahan yang lulus. Saya fokus pada kuliah yang paling mudah dan cepat lulusnya. Tujuan lainnya untuk hemat biaya kuliah, hahaha .” ujar Welin yang mendapat IPK 3 keatas untuk semua jurusan.
Selain itu usut punya usut ternyata motivasi besar Welin untuk menempuh sejumlah jurusan kuliah dalam satu waktu bersamaan di lakukan demi ayahnya. Ayahnya ,Onny Kusuma merupakan seorang pria berusia 66 tahun kelahiran Kendari. Sejak dulu ayahnya sangat ingin kuliah tetapi karena keterbatasan biaya maka ayahnya hanya dapat menempuh pendidikan sampai tingkat SMA. Walaupun begitu ayahnya tetap bersemangat untuk mencari ilmu sebanyak mungkin dengan cara mengikuti berbagai kursus keterampilan. Semangat belajar tersebut yang kemudian ditunjukan Onny kepada anak-anaknya termasuk Welin.
“Meski telah punya anak semangat belajar ayah masih sangat besar. Berbagai kursus diikutinya sehingga ia punya banyak keterampilan, dari merakit mesin sampai dengan memperbaiki peralatan elektronik. Kisah hidup papa jadi inspirasi saya.” Ungkap Welin dengan bangga.
Tapi nampaknya seluruh perjuangan Welin terbayar tuntas, selain memperoleh 23 gelar akademik Welin juga sukses mendapat sejumlah perhargaan, diantaranya dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang mencatat namanya sebagai Peraih Gelar Multi Disiplin Terbanyak dan Pengambil Sistem Kredit Semester (SKS) Terbanyak, 111 SKS dalam Satu Semester. Pada tanggal 8 Oktober 2013 Welin juga mendapat penghargaan dari PT. Sampoerna Tbk berupa Beyond the Call of Duty (ABCD Award) untuk Mini Cell Project di Plant Silo, Jember dan On The Spot Award.
Kedepan Welin mengharapkan ia dapat menjadi seorang konsultan yang terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu dan tentunya ia berharap dapat membahagiakan ke 2 orang tua beserta saudara-saudaranya.
“Jangan Pernah Menyerah dalam Mengejar Ilmu dan Bekerja. Pasti Selalu Ada Jalan.”
Welin Kusuma
Ini menginspirasi sekali postingannya...
ReplyDeleteWow. Incredible. but i don't want to, it's not my passion. LOL
ReplyDeleteAmazing
ReplyDelete